1.
PENGERTIAN
KEPEMIMPINAN
Kepemimpinan mempunyai arti yang berbeda-beda tergantung
pada sudut pandang atau perspektif-perspektif dari para peneliti yang
bersangkutan, misalnya dari perspektif individual dan aspek dari fenomena yang
paling menarik perhatian mereka. Stogdill (1974: 259) menyimpulkan bahwa
terdapat hampir sama banyaknya definisi tentang kepemimpinan dengan jumlah
orang yang telah mencoba mendefinisikannya. Lebih lanjut, Stogdill (1974: 7-17)
menyatakan bahwa kepemimpinan sebagai konsep manajemen dapat dirumuskan dalam berbagai
macam definisi, tergantung dari mana titik tolak pemikirannya. Misalnya, dengan
mengutip pendapat beberapa ahli, Paul Hersey dan Kenneth H Blanchard (1977:
83-84) mengemukakan beberapa definisi kepemimpinan, antara lain:
*
Kepemimpinan adalah kegiatan dalam mempengaruhi orang lain untuk bekerja keras
dengan penuh kemauan untuk tujuan kelompok (George P Terry)* Kepemimpinan adalah kegiatan mempengaruhi orang lain agar ikut serta dalam mencapai tujuan umum (H.Koontz dan C. O'Donnell)
* Kepemimpinan sebagai pengaruh antar pribadi yang terjadi pada suatu keadaan dan diarahkan melalui proses komunikasi ke arah tercapainya sesuatu tujuan (R. Tannenbaum, Irving R, F. Massarik).
Untuk lebih mendalami pengertian kepemimpinan, di bawah ini akan dikemukakan beberapa definisi kepemimpinan lainnya seperti yang dikutip oleh Gary Yukl (1996: 2), antara lain:
* Kepemimpinan adalah peningkatan pengaruh sedikit demi sedikit pada dan berada di atas kepatuhan mekanis terhadap pengarahan-pengarahan rutin organisasi (Katz dan Kahn)
* Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi aktivitas-aktivitas sebuah kelompok yang diorganisasi ke arah pencapaian tujuan (Rauch dan Behling)
* Kepemimpinan adalah proses memberi arti terhadap usaha kolektif yang mengakibatkan kesediaan untuk melakukan usaha yang diinginkan untuk mencapai sasaran (Jacobs dan Jacques)
Menurut Wahjosumidjo (1984: 26) butir-butir pengertian dari berbagai definisi kepemimpinan, pada hakekatnya memberikan makna :
* Kepemimpinan adalah sesuatu yang melekat pada diri seorang pemimpin yang berupa sifat-sifat tertentu seperti kepribadian, kemampuan, dan kesanggupan.
* Kepemimpinan adalah serangkaian kegiatan pemimpin yang tidak dapat dipisahkan dengan kedudukan serta gaya atau perilaku pemimpin itu sendiri
* Kepemimpinan adalah proses antar hubungan atau interaksi antara pemimpin, bawahan dan situasi.
2.
TIPE KEPEMIMPINAN
Pada
umumnya para pemimpin dalam setiap organisasi dapat diklasifikasikan menjadi lima
type utama yaitu sebagai berikut :
1.
Tipe
pemimpin otokratis
2.
Tipe
pemimpin militeristik
3.
Tipe
pemimpin paternalistis
4.
Tipe
pemimpin karismatis
5.
Tipe
pomimpin demokratis
1.
Tipe Pemimpin Otokratis
Tipe
pemimpin ini menganggap bahwa pemimpin adalah merupakan suatu hak.
Ciri-ciri pemimpin tipe ini adalah sebagai berikut :
Ciri-ciri pemimpin tipe ini adalah sebagai berikut :
·
Menganggap
bahwa organisasi adalah milik pribadi
·
Mengidentikkan
tujuan pribadi dengan tujuan organisasi.
·
Menganggap
bahwa bawahan adalah sebagai alat semata-mata
·
Tidak
mau menerima kritik, saran dan pendapat dari orang lain karena dia menganggap
dialah yang paling benar.Selalu bergantung pada kekuasaan formal
·
Dalam
menggerakkan bawahan sering mempergunakan pendekatan (Approach) yang mengandung
unsur paksaan dan ancaman.
Dari
sifat-sifat yang dimiliki oleh tipe mimpinan otokratis tersebut di atas dapat
diketahui bahwa tipe ini tidak menghargai hak-hak dari manusia, karena tipe ini
tidak dapat dipakai dalam organisasi modern.
2.
Tipe Pemimpin
Militeristik
Perlu
diparhatikan terlebih dahulu bahwa yang dimaksud dengan seorang pemimpin tipe
militeristis tidak sama dengan pemimpin-pemimpin dalam organisasi militer.
Artinya tidak semua pemimpin dalam militer adalah bertipe militeristis.
Seorang pemimpin yang bertipe militeristis mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :
Seorang pemimpin yang bertipe militeristis mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :
·
Dalam
menggerakkan bawahan untuk yang telah ditetapkan, perintah mencapai tujuan
digunakan sebagai alat utama.
·
Dalam
menggerakkan bawahan sangat suka menggunakan pangkat dan jabatannya.Senang
kepada formalitas yang berlebihan
·
Menuntut
disiplin yang tinggi dan kepatuhan mutlak dari bawahan
·
Tidak
mau menerima kritik dari bawahan dan menggemari upacara-upacara untuk berbagai
keadaan. Dari sifat-sifat yang dimiliki oleh tipe
pemimpin militeristis jelaslah bahwa ripe pemimpin seperti ini bukan merupakan
pemimpin yang ideal.
3.
Tipe
Kepemimpinan Paternalistis
ipe
kepemimpinan fathornalistis, mempunyai ciri tertentu yaitu bersifat fathernal
atau kepakan. Kepemimpin seperti ini menggunakan pengaruh yang sifat kebapaan
dalam menggerakkan bawahan mencapai tujuan. Kadang-kadang pendekatan yang
dilakukan sifat terlalu sentimentil.
Sifat-sifat umum dari tipe pemimpin paternalistis dapat dikemukakan sebagai berikut:
Sifat-sifat umum dari tipe pemimpin paternalistis dapat dikemukakan sebagai berikut:
·
Menganggap
bawahannya sebagai manusia yang tidak dewasa.
·
Bersikap
terlalu melindungi bawahan dan jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya
untuk mengambil keputusan. Karena itu jarang dan pelimpahan wewenang.
·
Jarang
memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengembangkan inisyatif daya
kreasi.
·
Sering
menganggap dirinya maha tahu.
Harus diakui bahwa dalam keadaan tertentu pemimpin seperti ini sangat diperlukan. Akan tetapi ditinjau dari segi sifat-sifat negatifnya pemimpin faternalistis kurang menunjukkan elemen kontinuitas terhadap organisasi yang dipimpinnya.
4.
Tipe
Kepemimpinan Karismatik
ampai saat ini para ahli
manajemen belum berhasil menamukan sebab-sebab mengapa seorang pemimin memiliki
karisma. Yang diketahui ialah tipe pemimpin seperti ini mampunyai daya tarik
yang amat besar, dan karenanya mempunyai pengikut yang sangat besar. Kebanyakan
para pengikut menjelaskan mengapa mereka menjadi pengikut pemimpin seperti ini,
pengetahuan tentang faktor penyebab Karena kurangnya seorang pemimpin yang
karismatis, maka sering hanya dikatakan bahwa pemimpin yang demikian diberkahi
dengan kekuatan gaib (supernatural powers), perlu dikemukakan bahwa kekayaan,
umur, kesehatan profil pendidikan dan sebagainya. Tidak dapat digunakan sebagai
kriteria tipe pemimpin karismatis.
5.
Tipe
Kepemimpinan Demokratis
Dari semua
tipe kepemimpinan yang ada, tipe kepemimpinan demokratis dianggap adalah tipe
kepemimpinan yang terbaik. Hal ini disebabkan karena tipe kepemimpinan ini
selalu mendahulukan kepentingan kelompok dibandingkan dengan kepentingan
individu.
Beberapa ciri dari tipe kepemimpinan demokratis adalah sebagai berikut:
Beberapa ciri dari tipe kepemimpinan demokratis adalah sebagai berikut:
·
Dalam
proses menggerakkan bawahan selalu bertitik tolak dari pendapat bahwa manusia
itu adalah mahluk yang termulia di dunia.
·
Selalu
berusaha menselaraskan kepentingan dan tujuan pribadi dengan kepentingan
organisasi.
·
Senang
menerima saran, pendapat dan bahkan dari kritik bawahannya.
·
Mentolerir
bawahan yang membuat kesalahan dan berikan pendidikan kepada bawahan agar
jangan berbuat kesalahan dengan tidak mengurangi daya kreativitas, inisyatif
dan prakarsa dari bawahan.
·
Lebih
menitik beratkan kerjasama dalam mencapai tujuan.
·
Selalu
berusaha untuk menjadikan bawahannya lebih sukses daripadanya.
·
Berusaha
mengembangkan kapasitas diri pribadinya sebagai pemimpin.
Dari sifat-sifat yang harus dimiliki oleh pemimpin tipe demokratis, jelaslah bahwa tidak mudah untuk menjadi pemimpin demokratis.
3.
GAYA KEPEMIMPINAN
1.
GAYA KEPEMIMPINAN
KARISMATIS
Kelebihan gaya kepemimpinan karismatis ini adalah mampu menarik orang.
Mereka terpesona dengan cara berbicaranya yang membangkitkan semangat. Biasanya
pemimpin dengan gaya kepribadian ini visionaris. Mereka sangat menyenangi
perubahan dan tantangan.
Mungkin, kelemahan terbesar tipe kepemimpinan model ini bisa di
analogikan dengan peribahasa Tong Kosong Nyaring Bunyinya. Mereka mampu menarik
orang untuk datang kepada mereka. Setelah beberapa lama, orang – orang yang
datang ini akan kecewa karena ketidak-konsisten-an. Apa yang diucapkan ternyata
tidak dilakukan. Ketika diminta pertanggungjawabannya, si pemimpin akan
memberikan alasan, permintaan maaf, dan janji.
2.
GAYA KEPEMIPINAN
DIPLOMATIS
Kelebihan gaya kepemimpinan diplomatis ini ada di penempatan
perspektifnya. Banyak orang seringkali melihat dari satu sisi, yaitu sisi
keuntungan dirinya. Sisanya, melihat dari sisi keuntungan lawannya. Hanya
pemimpin dengan kepribadian putih ini yang bisa melihat kedua sisi, dengan
jelas! Apa yang menguntungkan dirinya, dan juga menguntungkan lawannya.
Kesabaran dan kepasifan adalah kelemahan pemimpin dengan gaya diplomatis
ini. Umumnya, mereka sangat sabar dan sanggup menerima tekanan. Namun
kesabarannya ini bisa sangat keterlaluan. Mereka bisa menerima perlakuan yang
tidak menyengangkan tersebut, tetapi pengikut-pengikutnya tidak. Dan seringkali
hal inilah yang membuat para pengikutnya meninggalkan si pemimpin.
3.
GAYA KEPEMIMPINAN
OTORITER
Kelebihan model kepemimpinan otoriter ini ada di pencapaian prestasinya.
Tidak ada satupun tembok yang mampu menghalangi langkah pemimpin ini. Ketika
dia memutuskan suatu tujuan, itu adalah harga mati, tidak ada alasan, yang ada
adalah hasil. Langkah – langkahnya penuh perhitungan dan sistematis.
Dingin dan sedikit kejam adalah kelemahan pemimpin dengan kepribadian
merah ini. Mereka sangat mementingkan tujuan sehingga tidak pernah peduli
dengan cara. Makan atau dimakan adalah prinsip hidupnya.
4.
GAYA KEPEMIMPINAN
MORALIS
Kelebihan dari gaya kepemimpinan seperti ini adalah umumnya Mereka
hangat dan sopan kepada semua orang. Mereka memiliki empati yang tinggi
terhadap permasalahan para bawahannya, juga sabar, murah hati Segala bentuk
kebajikan ada dalam diri pemimpin ini. Orang – orang yang datang karena
kehangatannya terlepas dari segala kekurangannya.
Kelemahan dari pemimpinan seperti ini adalah emosinya. Rata orang
seperti ini sangat tidak stabil, kadang bisa tampak sedih dan mengerikan,
kadang pula bisa sangat menyenangkan dan bersahabat.
Jika saya menjadi pemimpin, Saya akan lebih memilih gaya kepemimpinan
demokratis.
Karena melalui gaya kepemimpinan seperti ini semua permasalahan dapat di selesaikan dengan kerjasama antara atasan dan bawahan. Sehingga hubungan atasan dan bawahan bisa terjalin dengan baik.
Karena melalui gaya kepemimpinan seperti ini semua permasalahan dapat di selesaikan dengan kerjasama antara atasan dan bawahan. Sehingga hubungan atasan dan bawahan bisa terjalin dengan baik.
Sumber : https://felixdeny.wordpress.com/2012/01/07/definisi-kepemimpinan-dan-macam-macam-gaya-kepemimpinan/
4.
TEORI
KEPEMIMPINAN
Beberapa
teori telah dikemukakan para ahli majemen mengenai timbulnya seorang pemimpin.
Teori yang satu berbeda dengan teori yang lainnya.
Di antara berbagai teori mengenai lahirnya paling pemimpin ada tiga di antaranya yang paling menonjol yaitu sebagai berikut :
Di antara berbagai teori mengenai lahirnya paling pemimpin ada tiga di antaranya yang paling menonjol yaitu sebagai berikut :
1. Teori Genetie
Inti dari
teori ini tersimpul dalam mengadakan "leaders are born and not made".
bahwa penganut teori ini mengatakan bahwa seorang pemimpin akan karena ia telah
dilahirkan dengan bakat pemimpin.Dalam keadaan bagaimana pun seorang
ditempatkan pada suatu waktu ia akn menjadi pemimpin karena ia dilahirkan untuk
itu. Artinya takdir telah menetapkan ia menjadi pemimpin.
2. Teori Sosial
Jika teori
genetis mengatakan bahwa "leaders are born and not made", make
penganut-penganut sosial mengatakan sebaliknya yaitu :
"Leaders are made and not born".
"Leaders are made and not born".
Penganut-penganut
teori ini berpendapat bahwa setiap orang akan dapat menjadi pemimpin apabila
diberi pendidikan dan kesempatan untuk itu.
3.
Teori Ekologis
Teori ini
merupakan penyempurnaan dari kedua teori genetis dan teori sosial.
Penganut-ponganut teori ini berpendapat bahwa seseorang hanya dapat menjadi
pemimpin yang baik apabila pada waktu lahirnya telah memiliki bakat-bakat
kepemimpinan, bakat mana kemudian dikembangkan melalui pendidikan yang teratur
dan pangalaman-pengalaman yang memungkinkannya untuk mengembangkan lebih lanjut
bakat-bakat yang memang telah dimilikinya itu.
Teori ini menggabungkan segi-segi positif dari kedua teori genetis dan teori sosial dan dapat dikatakan teori yang paling baik dari teori-teori kepemimpinan.Namun demikian penyelidikan yang jauh yang lebih mendalam masih diperlukan untuk dapat mengatakan secara pasti apa faktor-faktor yang menyebabkan seseorang timbul sebagai pemimpin yang baik.
Tetapi selain tiga teori diatas terdapat juga teori-teori kepemimpinan diambil berdasarkan yang ada dilapangan (lingkungan).
Teori ini menggabungkan segi-segi positif dari kedua teori genetis dan teori sosial dan dapat dikatakan teori yang paling baik dari teori-teori kepemimpinan.Namun demikian penyelidikan yang jauh yang lebih mendalam masih diperlukan untuk dapat mengatakan secara pasti apa faktor-faktor yang menyebabkan seseorang timbul sebagai pemimpin yang baik.
Tetapi selain tiga teori diatas terdapat juga teori-teori kepemimpinan diambil berdasarkan yang ada dilapangan (lingkungan).
Teori
kepemimpinan pada umumnya berusaha untuk memberikan penjelasan dan interpretasi
mengenai pemimpin dan kepemimpinan dengan mengemukakan beberapa segi antara
lain : Latar belakang sejarah pemimpin dan kepemimpinan Kepemimpinan muncul
sejalan dengan peradaban manusia. Pemimpin dan kepemimpinan selalu diperlukan
dalam setiap masa. Sebab-sebab munculnya pemimpin Ada beberapa sebab seseorang
menjadi pemimpin, antara lain:
a. Seseorang
ditakdirkan lahir untuk menjadi pemimpin. Seseorang menjadi pemimpin melalui
usaha penyiapan dan pendidikan serta didorong oleh kemauan sendiri.
b. Seseorang menjadi pemimpin bila sejak lahir ia memiliki bakat kepemimpinan kemudian dikembangkan melalui pendidikan dan pengalaman serta sesuai dengan tuntutan lingkungan.
Untuk mengenai persyaratan kepemimpinan selalu dikaitkan dengan kekuasaan, kewibawaan, dan kemampuan.
1. Teori-teori dalam Kepemimpinan
a) Teori Sifat
Teori ini bertolak dari dasar pemikiran bahwa keberhasilan seorang pemimpin ditentukan oleh sifat-sifat, perangai atau ciri-ciri yang dimiliki pemimpin itu. Atas dasar pemikiran tersebut timbul anggapan bahwa untuk menjadi seorang pemimpin yang berhasil, sangat ditentukan oleh kemampuan pribadi pemimpin. Dan kemampuan pribadi yang dimaksud adalah kualitas seseorang dengan berbagai sifat, perangai atau ciri-ciri di dalamnya.
b)
Teori Perilaku
Dasar pemikiran teori ini adalah kepemimpinan merupakan perilaku seorang individu ketika melakukan kegiatan pengarahan suatu kelompok ke arah pencapaian tujuan.
Dasar pemikiran teori ini adalah kepemimpinan merupakan perilaku seorang individu ketika melakukan kegiatan pengarahan suatu kelompok ke arah pencapaian tujuan.
C) Teori
Situasional
Keberhasilan seorang pemimpin menurut teori situasional ditentukan oleh ciri kepemimpinan dengan perilaku tertentu yang disesuaikan dengan tuntutan situasi kepemimpinan dan situasi organisasional yang dihadapi dengan memperhitungkan faktor waktu dan ruang. Faktor situasional yang berpengaruh terhadap gaya kepemimpinan tertentu menurut Sondang P. Siagian (1994:129) adalah
* Jenis pekerjaan dan kompleksitas tugas;
* Bentuk dan sifat teknologi yang digunakan;
* Persepsi, sikap dan gaya kepemimpinan;
* Norma yang dianut kelompok;
* Rentang kendali;
* Ancaman dari luar organisasi;
* Tingkat stress;
Keberhasilan seorang pemimpin menurut teori situasional ditentukan oleh ciri kepemimpinan dengan perilaku tertentu yang disesuaikan dengan tuntutan situasi kepemimpinan dan situasi organisasional yang dihadapi dengan memperhitungkan faktor waktu dan ruang. Faktor situasional yang berpengaruh terhadap gaya kepemimpinan tertentu menurut Sondang P. Siagian (1994:129) adalah
* Jenis pekerjaan dan kompleksitas tugas;
* Bentuk dan sifat teknologi yang digunakan;
* Persepsi, sikap dan gaya kepemimpinan;
* Norma yang dianut kelompok;
* Rentang kendali;
* Ancaman dari luar organisasi;
* Tingkat stress;
ANALISA :
1.
Teori
Kepemimpinan
Pada umumnya kepemimpinan itu adalah leadership
atau atasan dalam suatu organisasi, yang bertujuan untuk membangun sebuah organisasi
yang sangat baik dalam hubungan kinerja, hubungan antara pemimpin dan atasaan.
Dalam hal ini pemimpin bias menyuruh
bawahannya dalam mengerjakan hal yang berhubungan dalam organisasi, pemimpin
juga dapat mempengaruhi orang agar dapat lebih giat lagi dalam bekerja atau
sosialisasi, pemimpin juga dapat mengubah sedikit demi sedikit dalam
organisasi.
2.
Tipe
– tipe kepemimpinan
Ada beberapa tipe kepemimpinan yang dimana
mempunyai cara untuk mempimpi sebuah Negara atau organisasi yang dapat
membangun suatu Negara atau organisasi menjadi lebih dipandang oleh banyak
orang.
Tipe kepemimpinan karismatik tipe ini sangat
menarik perhatian orang karena cara memimpin yang karismatik atau mempunyai
jiwa yang wibawa menjadikan bias menarik perhatian orang banyak.
Tipe kepemimpinan otokratis Dari sifat-sifat yang
dimiliki oleh tipe mimpinan otokratis tersebut di atas dapat diketahui bahwa
tipe ini tidak menghargai hak-hak dari manusia, karena tipe ini tidak dapat
dipakai dalam organisasi modern
Tipe kepemimpinan militeristik Perlu diparhatikan terlebih
dahulu bahwa yang dimaksud dengan seorang pemimpin tipe militeristis tidak sama
dengan pemimpin-pemimpin dalam organisasi militer. Artinya tidak semua pemimpin
dalam militer adalah bertipe militeristis
Tipe kepemimpinan demokratis Dari semua tipe kepemimpinan
yang ada, tipe kepemimpinan demokratis dianggap adalah tipe kepemimpinan yang
terbaik. Hal ini disebabkan karena tipe kepemimpinan ini selalu mendahulukan
kepentingan kelompok dibandingkan dengan kepentingan individu.
3.
Teori
Kepemimpinan
Didalam teori kepemimpinan beberapa contoh
teori kepemimpnan yang dimana teori tersebut beguna untuk membuat pemimpin tau
apa arti dari pemimpin dan mempelajarinya supaya tidak menjadi pemimpin yang
tidak baik dimata bawah atau dimasyarakat yang di pimpinnya.
Dalam teori ini harus diperhatikan dalam
teori kepemimpinan pribadi yang sebagaimana akan menilai kepemimpinan seperti
apa kita dalam memimpin organisasi ataupun masyarakat.
Sumber : https://felixdeny.wordpress.com/2012/01/07/definisi-kepemimpinan-dan-macam-macam-gaya-kepemimpinan/
www.gunadarma.ac.id
www.gunadarma.ac.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar