1. . Pengertian
Komunikasi
Komunikasi
merupakan suatu proses sosial yang sangat mendasar dan
vital
dalam kehidupan manusia. Dikatakan mendasar karena setiap masyarakat
manusia,
baik yang primitif maupun yang modern, berkeinginan mempertahankan
suatu
persetujuan mengenai berbagai aturan sosial melalui komunikasi. Dikatakan
vital
karena setiap individu memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan
individu
– individu lainnya sehingga meningkatkan kesempatan individu itu untuk
tetap
hidup (Rakhmat, 1998:1).
Setiap
saat semua orang selalu berbicara tentang komunikasi. Kata
komunikasi
sangat dikenal, tetapi banyak di antara kita yang kurang mengerti
makna
dari komunikasi walaupun kita selalu memperbincangannya dan
melakukannya.
Kata
komunikasi atau communication dalam bahasa Inggris berasl dari
bahasa
Latin communis yang berarti “sama”, communico, communicatio, atau
communicare
yang berarti “membuat sama” (to make common). Istilah pertama
(communis)
adalah istilah yang paling sering sebagai asal usul komunikasi, yang
merupakan
akar dari kata-kata Latin lainnya yang mirip. Komunikasi
menyarankan
bahwa suatu pikiran, suatu makna, atau suatu pesan dianut secara
sama
(Mulyana, 2005 : 4).
Secara
paradigmatis, komunikasi adalah proses penyampaian suatu pesan
oleh
seseorang kepada orang lain untuk memberi tahu atau mengubah sikap,
pendapat,
atau perilaku, baik langsung secara lisan maupun tal langsung melalui
media
(Effendy, 2006 : 5).
Pengertian
komunikasi memang sangat sederhana dan mudah dipahami,
tetapi
dalam pelaksanaannya sangat sulit dipahami, terlebih lagi bila yang terlibat
komunikasi
memiliki referensi yang berbeda, atau di dalam komunikasi berjalan
satu
arah misalnya dalam media massa, tentunya untuk membentuk persamaan ini
akan
mengalami banyak hambatan (Wahyudi, 1986: 29).
Pengertian
komunikasi menurut Berelson dan Starainer dalam Fisher
adalah
penyampaian informasi, ide, emosi, keterampilan, dan seterusnya melalui
penggunaan
simbol kata, angka, grafik dan lain-lain (Fisher, 1990:10). Sedangkan
menurut
Onong U. Effendy (1984 : 6), komunikasi adalah peristiwa penyampaian
ide
manusia.
Dari
pengertian diatas dapat dilihat bahwa komunikasi merupakan suatu
proses
penyampaian pesan yang dapat berupa pesan informasi, ide, emosi,
keterampilan
dan sebagainya melalui simbol atau lambang yang dapat
menimbulkan
efek berupa tingkah laku yang dilakukan dengan media-media
tertentu.
Harold
Lasswell dalam karyanya, The Structure and Function of
Communication
in Society dalam Effendy (2005: 10), mengatakan bahwa cara
yang
baik untuk menjelaskan komunikasi ialah menjawab pertanyaan sebagai
berikut:
Who Says What in Which Channel To Whom With What Effect?
Paradigma
Lasswell di atas menunjukkan bahwa komunikasi meliputi lima
unsur
sebagai jawaban dari pertanyaan yang diajukan itu, yakni:
-
Komunikator ( communicator, source, sender )
- Pesan
( message )
- Media
( channel, media )
-
Komunikan ( communicant, communicatee, receiver, recipient )
- Efek
(effect, impact, influence)
Jadi
berdasarkan paradigma Lasswell tersebut, komunikasi adalah proses
penyampaian
pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang
menimbulkan
efek tertentu.
2.
UNSUR-UNSUR
KOMUNIKASI
1.
Sumber
Sumber
adalah dasar yang digunakan dalam penyampaian pesan dan digunakan dalam rangka
memperkuat pesan itu sendiri. Sumber dapat berupa orang, lembaga, buku, dokumen
dan sejenisnya.
2.
Komunikator
Dalam
komunikasi, setiap orang atau kelompok dapat menyampaikan pesan-pesan
komunikasi itu sebagai suatu proses dimana komunikator dapat menjadi komunikan,
sebaliknya komunikan dapat menjadi komunikator.
1.
Penampilan
Khusus
dalam komunikasi tatap muka atau yang menggunakan media pandang dengan audio
visual, seorang komunikator harus menyesuaikan diri dengan lingkungan dan
komunikan.
2.
Penguasaan Masalah
Seseorang
yang tampil atau ditampilkan sebagai komunikator haruslah betul-betul menguasai
masalahnya.
3.
Penguasaan Bahasa
Komunikator
harus menguasai bahasa dengan baik, bahasa ini dapat dimengerti oleh komunikan.
Komunikator mutlak menguasai istilah-istilah umum yang digunakan oleh
lingkungan tertentu atau khusus. Penguasaan bahasa akan sangat membantu
menjelaskan pesan-pesan yang ingin kita sampaikan kepada audience itu.
Keefektifan
komunikasi tidak hanya ditentukan oleh kemampuan berkomunikasi tetapi juga oleh
kemampuan diri si komunikator.
1. Etos
Komunikator
Keefektifan
komunikasi ditentukan oleh etos komunikator. Etos adalah nilai diri seorang
yang merupakan panduan dari kognisi, afeksi dan konasi. Kognisi adalah proses
memahami yang bersangkutan dengan pikiran. Afeksi adalah perasaan yang
ditimbulkan oleh perangsang dari luar. Konasi adalah aspek psikologis yang
berkaitan dengan upaya dan perjuangan.
Etos
tidak hanya timbul pada seseorang dengan begitu saja, tetapi ada faktor-faktor
tertentu yang mendukungnya. Faktor-faktor itu adalah :
1.
Kesiapan
2.
Kesungguhan
3.
Kepercayaan
4.
Ketulusan
5.
Ketenangan
6.
Kesederhanaan
7.
Keramahan
2. Sikap
Komunikator
Sikap (
attitude ) adalah suatu kesiapan kegiatan, suatu kecenderungan pada diri
seorang untuk melakukan kegiatan menuju atau menjauhi nilai-nilai sosial. Dalam
hubungan dalam kegiatan komunikasi yang melibatkan manusia-manusia sebagai
sasarannya pada diri komunikator terdapat lima jenis sikap yaitu :
1.
Reseptif : Sikap kesediaan untuk menerima gagasan dari orang lain.
2.
Selektif
Faktor
selektif sangat penting bagi komunikator dalam peranannya sebagai komunikan
sebagai persiapan untuk menjadi komunikator yang baik. Jadi untuk menjadi
komunikator yang baik ia harus menjadi komunikan yang terampil.
3.
Dijestif ( Digestive )
Digestive
adalah kemampuan komunikator dalam merencanakan gagasan atau informasi dari
orang lain sebagai bahan bagi pesan yang akan dia sampaikan.
4. Asimilatif
Asimilatif
berarti kemampuan komunikator dalam mengorelasikan gagasan atau informasi yang
ia terima dari orang lain secara sistematis dengan apa yang ada dalam benaknya
yang merupakan hasil pendidikan dan pengalamannya.
5.
Transmisif
Transmisif
merupakan kemampuan komunikator dalam mentransmisikan konsep yang telah ia
formulasikan secara kognitif, afektif dan konatif kepada orang lain.
2. Pesan
Pesan
adalah keseluruhan dari apa yang disampaikan oleh komunikator. Pesan ini
mempunyai inti dari pesan yang sebenarnya menjadi pengarah didalam usaha
mencoba mengubah sikap dan tingkah laku konsumen.
1.
Penyampaian Pesan
Melalui
Lisan, face to face, melalui media dsb.
2.
Bentuk Pesan
•
Informatif
•
Persuasif
•
Koersif : Pesan yang disampaikan harus tepat, pesan harus memenuhi
syarat-syarat sebagai berikut :
• Umum :
Bersihkan hal-hal umum dipahami oleh audience atau komunikasi, bukan soal-soal
yang Cuma berarti atau dipahami oleh seseorang atau kelompok tertentu.
• Jelas
dan Gamblang : Pesan haruslah jelas dan gamblang, tidak samar-samar.
• Bahasa
yang jelas : Hindarilah menggunakan istilah-istilah yang tidak dipahami oleh
audience.
•
Positif : Usahakan pesan agar diutarakan dalam bentuk positif, agar mendapatkan
simpati dan menarik.
•
Seimbang :
Pesan
yang disampaikan usahakan tidak ekstrim dan selalu menentang walaupun baik
ataupun buruk sekalipun agar tidak ditolak atau diterima oleh komunikan.
•
Penyesuaian dengan keinginan komunikasi
Orang
yang menjadi komunikan dari komunikasi yang kita sampaikan selalu mempunyai
kepentingan tertentu. Komunikator dapat menyesuaikan dengan keadaan waktu dan
tempat.
4.
Channel atau Saluran
Chanel
adalah saluran penyampaian pesan, dapat disebut juga dengan media. Media dapat
dikategorikan dalam dua bagian yaitu media umum dan media massa. Media umum
digunakan oleh segala bentuk komunikasi. Media Massa digunakan untuk komunikasi
massa.
5.
Komunikasi
Komunikasi
dapat digolonhkan menjadi 3 jenis yaitu personal, kelompok dan massa.
Dari
sasarannya dapat di arahkan kedalam komunikasi personal, kelompok dan
komunikasi massa.
a.
Komunikasi Personal : Komunikasi yang ditujukan kepada satu orang
saja(tunggal).
b.
Komunikasi Kelompok : Komunikasi yang ditujukan kepada kelompok tertentu.
c.
Komunikasi Massa : Komunikasi yang ditujukan kepada massa atau komunikasi yang
menggunakan media massa.
Pada
dasarnya komunikasi dicirikan oleh sejumlah atribut tertentu. Atribut-atribut
dan efektivitas tersebut antara lain:
1.
Terjadinya komunikasi tidak dapat dihindari.
Tidak
ada seorangpun yang dapat menghindari diri dari interaksi dalam bermasyarakat.
Orang selalu mencari interaksi sosial. Apabila interaksi terjadi komunikasi
tidak dapat dihindari akan menimbulkan kontak sosial. Semua perilaku memiliki
potensi sebagai pesan yang dapat melekatkan arti bagi persepsi orang lain.
2.
Komunikasi merupakan konsep transaksional
Konsep
komunikasi sebagai proses dari interaksi tak terputus dari sejumlah variabel
yang tidak terhitung banyaknya dengan perubahan terus-menerus dalam nilai-nilai
yang diambil dari variabel-variabel itu.
3.
Komunikasi telah terjadi apabila penerima pesan atau informasi telah
terpengaruh
Komunikasi
telah terjadi apabila penerima pesan atau informasi telah terpengaruh olehnya,
si penerima telah mengaitkan arti tertentu pada perilaku. Penerima tidak hanya
bereaksi terhadap perilaku dalam wilayah
Persepsinya,
ia juga menggunakan pribadinya secara menyeluruh dalam proses interprestasi.
4.
Komunikasi tidak dapat berdiri sendiri diluar konteks
Komunikasi
tidak dapat berdiri sendiri di luar konteks. Apabila dikaitkan dengan persuasi,
kita dapat menyatakan bahwa faktor-faktor konteks dan bukan pesan seringkali
menjadi determinan bagi adanya tanggapan.Konteks tidak hanya mungkin mengubah
proses komunikasi tapi juga bercerita mengenai banyak hal tentang perilaku yang
diamati.
6. Efek
Efek
merupakan hasil akhir dari suatu komunikasi, yaitu sikap dan tingkah laku
orang, sesuai atau tidaknya dengan yang kita inginkan. Apabila sikap dan
tingkah laku sesuai maka komunikasi itu berhasil. Efek ini dapat dilihat dari
personal opinion, publik opinion dan majority opinion.
1.
Personal Opinion
Pendapat
pribadi, hal ini merupakan akibat atau hasil yang diperoleh dari komunikasi.
Ini merupakan pendapat seseorang terhadap suatu masalah tertentu.
2.
Public Opinion
Pendapat
umum, merupakan penilaian sosial mengenai sesuatu yang penting dan berarti atas
dasar pertukaran pikiran yang dilakukan secara individu secara sadar.
3.
Majority Opinion : Merupakan pendapat sebagian besar dari masyarakat umum.
4.
Faktor yang Diperhatikan dalam Proses Komunikasi
Komunikasi
yang efektif harus dilaksanakan dengan empat tahap yaitu pengumpulan fakta,
perencanaan, komunikasi dan evaluasi.
•
Pengumpulan Fakta
Mengumpulkan
data dan fakta sebelum seseorang melakukan kegiatan komunikasi.
•
Perencanaan
Berdasarkan
fakta dan data itu dibuatkan rencana tentang apa yang akan dibicarakan dan
bagaimana mengemukakannya.
•
Komunikasi
Setelah
perencanaan disusun maka tahap selanjutnya adalah berkomunikasi.
•
Evaluasi
Penilaian
dan analisa diperlukan untuk melihat bagaimana hasil dari komunikasi tersebut.
3.
Cara
Menyalurkan Ide dalam Komunikasi
Pada
umumnya komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti
oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti
oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan gerak gerik badan
seperti tersenyum,menggelengkan kepala, dan mengangkat bahu. Dalam menyalurkan
ide atau solusi harus ada si pengirim (sender) dan si penerima (receiver).
Ide-ide yang diambil pun tidak sembarangan, tetapi ada penyaringan dan seleksi
untuk diambil ide manakah yang terbaik untuk di ambil dan dilaksanakan untuk
oleh organisasi tersebut agar mencapai tujuan bersama,serta visi dan misi suatu
organisasi.
Adapun tahapan-tahapan cara menyalurkan ide
melalui komunikasi :
- Ide (gagasan) oleh sender.
- Perumusan yaitu dalam perumusan ini
ide si sender disampaikan oleh kata-kata.
- Penyaluran (transmitting) yaitu
penyaluran ini bisa lisan,tertulis,simbol maupun isyarat,dll.
- Tindakan yaitu tindakan ini sebagai
contoh perintah-perintah dalam organisasi
dilaksanakan.
- Pengertian yaitu kata-kata si sender
dalam perumusan tadi dijadikan ide oleh si penerima.
- Penerimaan yaitu ide atau informasi
ini diterima oleh penangkap berita (receiver).
Dalam membina kerjasama dalam kelompok inilah
yang nantinya digunakan dalam rangka membina koordinasi organisasi kesatuan
gerak dan arah yang sesuai dengan arah dan tujuan organisasi. Agar tercapai
koordinasi dalam kerjasama, pada organisasi itu sangat penting dilaksanakannya
komunikasi yang tepat dan se-efektif
mungkin sehingga koordinasi dan kerja sama benar-benar dilaksanakan
dengan tepat juga.
4.
Hambatan
– hambatan komunikasi
1.
Hambatan
Teknis
Keterbatasan
fasilitas dan peralatan komunikasi. Dari sisi teknologi semakin berkurang
dengan adanya temuan baru dibidang kemajuan teknologi, komunikasi dan
informasi. Sehingga saluran komunikasi
dapat diandalkan dan efisien sebagai media komunikasi. Menurut Chruden dan
Sherman, dalam bukunya Personnel
Management , 1976, jenis hambatan teknis dalam komunikasi :
a. Tidak
adanya rencana dan prosedur kerja yang jelas
b.
Kurangnya informasi atau penjelasan.
c.
Kurangnya keterampilan membaca.
d.
Pemilihan media (saluran) yang kurang tepat.
2.
Hambatan
Semantik
Gangguan
semantik menjadi hambatan dalam proses penyampaian pengertian atau ide secara
efektif. Definisi semantik sebagai studi atas pengertian, yang diungkapkan
lewat bahasa. Kata-kata membantu proses pertukaran timbal balik arti dan
pengertian (komunikan dan komunikator), tapi seringkali proses penafsirannya
keliru. Tidak adanya hubungan antara simbol dan dengan apa yang di simbolkannya
dapat mengakibatkan data yang dipakai ditafsirkan sangat berbeda dari apa yang
dimaksudkan sebenarnya. Untuk menghindari misi komunikasi yang seperti ini,
seorang komunikator harus memilih kata-kata yang tepat sesuai dengan
karakteristik komunikannya, dan melihai kemungkinan penafsirannya terhadap kata-kata yang dipakai.
3.
Hambatan
Manusiawi
Terjadi
karena adanya faktor emosi dan prasangka pribadi, presepsi, kecakapan atau
ketidakcakapan, kemampuan atau ketidakmampuan panca indera manusia,dll.
Menurut
Chruden dan Sherman:
a.
Hambatan yang berasal dari perbedaan individual manusia yaitu perbedaan umur,
perbedaan presepsi,perbedaan keadaan emosi, perbedaan status, keterampilan
mendengarkan, penyaringan dan pencairan informasi.
b.
Hambatan yang ditimbulkan oleh iklim psikologis dalam organisasi yaitu Suasana
iklim kerja dapat mempengaruhi sikap dan perilaku staff dan efektifitas
komunikasi organisasi.
5.
Klarifikasi
komunikasi dalam organisasi
Dalam
komunikasi organisasi terdapat beberapa macam klasifikasi komunikasi dan
diantaranya adalan sebagai berikut:
·
Dari
segi sifatnya :
a. Komunikasi lisan : komunikasi yang langsung
berbicara.
b. Komunikasi tertulis : komunikasi yang melalui tulisan.
c. Komunikasi verbal : komunikasi yang dibicarakan /
diungkapkan.
d. Komunikasi nonverbal : komunikasi yang tersirat.
·
Dari
segi arahnya :
a. Komunikasi ke atas : komunikasi dari bawahan ke atasan.
b. Komunikasi ke bawah : komunikasi dari atasan ke bawahan.
c. Komunikasi horizontal : komunikasi ke sesama manusia yang
derajatnya / tingkatnya sama.
d. Komunikasi satu arah : Komunikasi tanpa ada timbal balik.
e. Komunikasi dua arah : komunikasi dengan adanya timbal bakik
/ saling berkomunikasi.
·
Dari
segi lawannya :
a. Komunikasi satu lawan satu :
berbicara
dengan lawan bicara yang sama.
b. Komunikasi satu lawan banyak(kelompok) :
berbicara
antara satu orang dengan satu kelompok.
c. Komunikasi
lawan kelompok :
berbicara
antara satu kelompok dengan kelompok yang lain.
·
Dari
segi keresmiannya :
a. Komunikasi formal : komunikasi yang langsung resmi.
b. Komunikasi informal : komunikasi yang tidak resmi.
6.
FUNGSI DAN UNSUR-UNSUR
DALAM KOMUNIKASI MASSA
I. Pengertian dan unsur-unsur komunikasi massa
Komunikasi massa merupakan komunikasi yang mencakup pada tingkat masyarakat luas, dilakukan dengan menggunakan media massa dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi kepada khalayak luas. Dalam komunikasi massa terdapat unsur-unsur penting yang saling berkaitan satu sama lain. Unsur-unsur tersebut adalah:
1.
Komunikator
Komunikator adalah pihak yang menggunakan media massa dengan teknologi telematika modern sehingga dalam menyebarkan suatu informasi dapat ditangkap dengan cepat oleh publik. Komunikator dalam komunikasi massa berusaha untuk menyebarkan informasi, pemahaman, wawasan dan solusi-solusi dengan masayarakat luas yang tersebar dimana-mana dan tanpa diketahui dengan jelas keberadaan mereka. Dengan kata lain komunikator mencoba untuk berkomunikasi yang ditujukan pada masyarakat yang relatif lebih luas, sifatnya heterogen dan anonim, pesan-pesanya disampaikan secara umum, menajangkau khalayak luas secara serempak dan bersifat serentak.
Komunikator adalah pihak yang menggunakan media massa dengan teknologi telematika modern sehingga dalam menyebarkan suatu informasi dapat ditangkap dengan cepat oleh publik. Komunikator dalam komunikasi massa berusaha untuk menyebarkan informasi, pemahaman, wawasan dan solusi-solusi dengan masayarakat luas yang tersebar dimana-mana dan tanpa diketahui dengan jelas keberadaan mereka. Dengan kata lain komunikator mencoba untuk berkomunikasi yang ditujukan pada masyarakat yang relatif lebih luas, sifatnya heterogen dan anonim, pesan-pesanya disampaikan secara umum, menajangkau khalayak luas secara serempak dan bersifat serentak.
2.
Media massa
Dalam komunikasi massa, media adalah alat yang dapat menghubungakan antara sumber dan penerima yang sifatnya terbuka, di mana setiap orang dapat melihat, membaca dan mendengarnya. Media dalam komunikasi massa dibedakan menjadi dua macam, yaitu media cetak (misalnya surat kabar dan majalah) dan media elektronik (misalnya radio dan televisi).
3. Informasi massa
Informasi massa merupakan pesan atau informasi yang diperuntukkan kepada masyarakat secara masal. Komunikasi massa adalah komunikasi umum dan bukan bersifat pribadi, pesan yang disampaikan bukan ditujukan kepada satu orang saja karena isinya bersifat terbuka bagi seluruh masyarakat. Pesan dalam komunikasi massa berjalan secara cepat dan selintas. Dikatakan cepat karena pesan yang disampaikan kepada khalayak penerima relatif singkat atau bahkan dengan segera. Sedangkan dikatakan selintas karena pesan yang dikomunikasikan biasanya dibuat agar dapat dikonsumsi dengan segera dan bukan untuk diingat-ingat.
Dalam komunikasi massa, media adalah alat yang dapat menghubungakan antara sumber dan penerima yang sifatnya terbuka, di mana setiap orang dapat melihat, membaca dan mendengarnya. Media dalam komunikasi massa dibedakan menjadi dua macam, yaitu media cetak (misalnya surat kabar dan majalah) dan media elektronik (misalnya radio dan televisi).
3. Informasi massa
Informasi massa merupakan pesan atau informasi yang diperuntukkan kepada masyarakat secara masal. Komunikasi massa adalah komunikasi umum dan bukan bersifat pribadi, pesan yang disampaikan bukan ditujukan kepada satu orang saja karena isinya bersifat terbuka bagi seluruh masyarakat. Pesan dalam komunikasi massa berjalan secara cepat dan selintas. Dikatakan cepat karena pesan yang disampaikan kepada khalayak penerima relatif singkat atau bahkan dengan segera. Sedangkan dikatakan selintas karena pesan yang dikomunikasikan biasanya dibuat agar dapat dikonsumsi dengan segera dan bukan untuk diingat-ingat.
4.
Gatekeeper
Gatekeeper adalah penyeleksi informasi. Oleh karena komunikasi massa di jalankan dalam suatu organisasi media massa, maka orang-orang yang berada dalam oraganisasi tersebut yang akan meyeleksi setiap informasi yang akan disiarkan maupun yang tidak disiarkan. Mereka juga memiliki kewenangan untuk memperluas dan membatasi informasi yang akan disiarkan.
Gatekeeper adalah penyeleksi informasi. Oleh karena komunikasi massa di jalankan dalam suatu organisasi media massa, maka orang-orang yang berada dalam oraganisasi tersebut yang akan meyeleksi setiap informasi yang akan disiarkan maupun yang tidak disiarkan. Mereka juga memiliki kewenangan untuk memperluas dan membatasi informasi yang akan disiarkan.
5.
Khalayak
Khalayak adalah massa penerima informasi yang disebarkan oleh media massa. Mereka terdiri dari publik pendengar atau pemirsa sebuah media massa. Komunikasi massa ditujukan pada khalayak luas yang heterogen dan anonim. Bersifat heterogen karena pesan atau informasi yang disampaikan terbuka untuk umum dan tidak diarahkan kepada kelas-kelas tertentu saja yang ada dalam masyarakat. Sedangkan bersifat anonim karena anggota-anggota khalayak secara individual tidak dikenal atau diketahui oleh komunikatornya.
Khalayak adalah massa penerima informasi yang disebarkan oleh media massa. Mereka terdiri dari publik pendengar atau pemirsa sebuah media massa. Komunikasi massa ditujukan pada khalayak luas yang heterogen dan anonim. Bersifat heterogen karena pesan atau informasi yang disampaikan terbuka untuk umum dan tidak diarahkan kepada kelas-kelas tertentu saja yang ada dalam masyarakat. Sedangkan bersifat anonim karena anggota-anggota khalayak secara individual tidak dikenal atau diketahui oleh komunikatornya.
6.
Umpan balik
Umpan balik dalam komunikasi massa umumnya bersifat tertunda, hal tersebut berbeda dengan umpan balik pada komunikasi tatap muka yang bersifat langsung.
II. Fungsi komunikasi massa dalam masyarakat:
Secara umum komunikasi massa berfungsi untuk menyebarluaskan informasi, meratakan pendidikan, merangsang pertumbuhan ekonomi dan menciptakan kegembiraan dalam hidup seseorang.
Oleh karenanya ada beberapa fungsi komunikasi massa dalam masyarakat:
Umpan balik dalam komunikasi massa umumnya bersifat tertunda, hal tersebut berbeda dengan umpan balik pada komunikasi tatap muka yang bersifat langsung.
II. Fungsi komunikasi massa dalam masyarakat:
Secara umum komunikasi massa berfungsi untuk menyebarluaskan informasi, meratakan pendidikan, merangsang pertumbuhan ekonomi dan menciptakan kegembiraan dalam hidup seseorang.
Oleh karenanya ada beberapa fungsi komunikasi massa dalam masyarakat:
a.
Fungsi pengawasan
Fungsi pengawasan berupa peringatan dan kontrol sosial maupun kegiatan persuasif. Pengawasan dan kontrol sosial dapat dilakukan dengan aktifitas preventif unutk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. Misalnya, pemberitaan tentang bahaya HIV-AIDS bagi kehidupan masyarakat yang dilakukan melalui media massa dan ditujukan pada masyarakat luas, maka fungsi preventifnya agar masyarakat tidak terjerumus dan tidak melakukan tindakan yang dapat menimbulkan HIV-AIDS.
Sedangkan fungsi persuasif sebagai upaya untuk memberikan reward dan punishment kepada masyarakat sesuai dengan apa yang dilakukanya. Media massa dapat memberikan reward kepada aktifitas masyarakat yang bermanfaat bagi anggota masyarakat lainya, namun jika aktifitas yang dilakukan tidak bermanfaat dan bahkan merugikan fungsi-fungsi sosial lainya dalam masyarakat maka akan diberikan punishment.
Fungsi pengawasan berupa peringatan dan kontrol sosial maupun kegiatan persuasif. Pengawasan dan kontrol sosial dapat dilakukan dengan aktifitas preventif unutk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. Misalnya, pemberitaan tentang bahaya HIV-AIDS bagi kehidupan masyarakat yang dilakukan melalui media massa dan ditujukan pada masyarakat luas, maka fungsi preventifnya agar masyarakat tidak terjerumus dan tidak melakukan tindakan yang dapat menimbulkan HIV-AIDS.
Sedangkan fungsi persuasif sebagai upaya untuk memberikan reward dan punishment kepada masyarakat sesuai dengan apa yang dilakukanya. Media massa dapat memberikan reward kepada aktifitas masyarakat yang bermanfaat bagi anggota masyarakat lainya, namun jika aktifitas yang dilakukan tidak bermanfaat dan bahkan merugikan fungsi-fungsi sosial lainya dalam masyarakat maka akan diberikan punishment.
b.
Fungsi pembelajaran sosial (social learning)
Fungsi utama dari komunikasi massa melalui media massa adalah melakukan guiding dan pendidikan sosial kepada seluruh masyarakat. Media massa bertugas untuk memberikan pencerahan kepada masyarakat di mana komunikasi itu berlangsung.
Fungsi utama dari komunikasi massa melalui media massa adalah melakukan guiding dan pendidikan sosial kepada seluruh masyarakat. Media massa bertugas untuk memberikan pencerahan kepada masyarakat di mana komunikasi itu berlangsung.
c.
Fungsi penyampaian informasi
Komunikasi massa yang menggunakan media massa, memiliki fungsi sebagai proses penyampaian informasi kepada masyarakan luas. Komunikasi massa memungkinkan informasi dari institusi publik tersampaikan kepada masyarakat secara luas dalam waktu cepat sehingga fungsi informatif tercapai dalam waktu cepat dan singkat.
d. Fungsi transformasi budaya
Fungsi transformasi budaya menjadi sangat penting dan terkait dengan fungsi-fungsi sosial lainya terutama fungsi social learning. meskipun demikian fungsi transformasi budaya lebih pada tugas sebagai bagian dari budaya global.
Media massa menyebarluaskan hasil-hasil kebudayaan melalui pertukaran program siaran radio, televisi dan bahkan melalui media cetak. Dengan adanya perkembangan teknologi maka dapat menimbulkan suatu perubahan-perubahan budaya.
Komunikasi massa yang menggunakan media massa, memiliki fungsi sebagai proses penyampaian informasi kepada masyarakan luas. Komunikasi massa memungkinkan informasi dari institusi publik tersampaikan kepada masyarakat secara luas dalam waktu cepat sehingga fungsi informatif tercapai dalam waktu cepat dan singkat.
d. Fungsi transformasi budaya
Fungsi transformasi budaya menjadi sangat penting dan terkait dengan fungsi-fungsi sosial lainya terutama fungsi social learning. meskipun demikian fungsi transformasi budaya lebih pada tugas sebagai bagian dari budaya global.
Media massa menyebarluaskan hasil-hasil kebudayaan melalui pertukaran program siaran radio, televisi dan bahkan melalui media cetak. Dengan adanya perkembangan teknologi maka dapat menimbulkan suatu perubahan-perubahan budaya.
e.
Hiburan
Media massa mendesain program-programnya dengan salah satu tujuan untuk menghibur masyarakat. Memberi hiburan untuk mendapatkan perhatian dari khalayak sebanyak mungkin, sehingga mereka dapat menjual hal ini kepada para pengiklan dan mereka akan memperoleh keuntungan. Sedangkan di sisi masyarakat hiburan sangat diperlukan untuk mengisi waktu luang dan menjadi sarana untuk rekreasi.
Media massa mendesain program-programnya dengan salah satu tujuan untuk menghibur masyarakat. Memberi hiburan untuk mendapatkan perhatian dari khalayak sebanyak mungkin, sehingga mereka dapat menjual hal ini kepada para pengiklan dan mereka akan memperoleh keuntungan. Sedangkan di sisi masyarakat hiburan sangat diperlukan untuk mengisi waktu luang dan menjadi sarana untuk rekreasi.
f.
Meyakinkan (to persuade)
Persuasi dapat datang dalam bentuk:
· Mengukuhkan atau memperkuat sikap
· Mengubah
· Menggerakkan
· Menciptakan rasa kebersatuan
Persuasi dapat datang dalam bentuk:
· Mengukuhkan atau memperkuat sikap
· Mengubah
· Menggerakkan
· Menciptakan rasa kebersatuan
7.
KOMUNIKASI MASSA SEBAGAI
LEMBAGA SOSIAL
Lembaga Sosial: Himpunan norma-norma dari segala tingkatan yang berkisar pada suatu kebutuhan pokok di dalam kehidupan masyarakat.
Dengan kata lain dapat pula dikatakan: fungsi yang memenuhi ataupun melayani kebutuhan sosial tertentu yang digunakan untuk menciptakan ketertiban
Dalam kaitan pengertian lembaga sosial tersebut, maka dapat dikatakan Komunikasi massa sebagai suatu lembaga sosial oleh karena untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, utamanya dalam bidang komunikasi.
Lebih lanjut, Komunikasi massa identik dengan media massa yang dalam hal ini disebut PERS.
Signifikansi pers dalam kehidupan masyarakat (McQuail):
Dapat menyediakan lowongan kerja, memproduksi barang dan jasa, dan menghidupi industri yang berkaitan
Sebagai institusi untuk dirinya sendiri, pers mengembangkan aturan atau norma-norma yang menghubungkan dengan institusi lain, pada gilirannya institusi media diatur oleh masyarakat
Sebagai sumber kekuatan, alat kontrol, dan penyedia informasi
Menyediakan tempat/lokasi bagi peristiwa kehidupan publik yang dipentaskan, baik nasional maupun internasional
Menjadi lokasi pengembangan budaya
Seringkali dijadikan dominan definisi dan image realitas sosial bagi individu secara kolektif bagi kelompok dan masyarakat
Oleh karenanya, dapat dikatakan bahwa komunikasi massa telah melembaga (institutionalized) di tengah masyarakat. Artinya komunikasi massa telah membentuk struktur, dan seperangkat fungsi yang stabil dan harapan publik yang terkait dengan itu.
Menurut McQuail, sebagai suatu lembaga sosial, media memiliki beberapa karakteristik:
Berkepentingan dengan produksi dan distribusi pengetahuan dalam bentuk informasi, ide-ide, dan budaya
Menyediakan saluran untuk menghubungkan orang-orang tertentu ke orang lain, artinya setiap orang dengan masyarakatnya
Hampir secara inklusif media beroperasi di ruang publik sehingga merupakan suatu institusi terbuka
Partisipasi khalayak bersifat sukarela
Lembaga media berkaitan dengan industri dan pasar melalui ketergantungan-nya pada tenaga kerja, teknologi dan kebutuhan finansial
Namun demikian yang perlu dicermati menurut Charles R Wright, berkaitan dengan komunikasi massa ialah jangan sampai pengertian tersebut menimbulkan bayangan mengenai televisi, radio, surat kabar, buku, dsbnya. Artinya peralatan teknis ini jangan dicampuradukkan dengan “PROSES”.
Sebagai lembaga penyiaran, ia dapat menjadi suatu bentuk komunikasi massa bilamana ia menyiarkan kepada masyarakat luas mengenai konvensi politik, misalnya. Namun tidak dapat dikatakan dalam bentuk komunikasi massa bilamana hanya ditonton oleh personil TV nya saja.
Jadi dalam hal ini komunikasi massa merupakan jenis khusus dari komunikasi sosial, yang utamanya dilihat dari
Sifat
Khalayak: Luas, Heterogen, dan Anonim
Sifat
Bentuk Komunikasi: Bukan bersifat pribadi, tetapi UMUM. Artinya setiap orang
mendapat pesan yang sama isinya dan cepat. Selain itu juga SELINTAS
Sifat
Komunikatornya: cenderung sebagai suatu organisasi yang kompleks
Dalam pandangan sosiologik, komunikasi massa adalah suatu kajian secara ilmiah terhadap hubungan timbal balik antara media massa dan masyarakat, artinya Sosiologi komunikasi massa mempelajari bagaimana media massa mengembangkan norma2 sosial dan menimbulkan perubahan sosial. Benarkah media massa dapat meningkatkan angka kejahatan maupun kekerasan yang ada dalam masyarakat? Atau sebaliknya, dapatkah media massa menghantarkan masyarakat dalam mencapai masyarakat yang sejahtera, adil dan makmur?
Dalam pandangan sosiologik, komunikasi massa adalah suatu kajian secara ilmiah terhadap hubungan timbal balik antara media massa dan masyarakat, artinya Sosiologi komunikasi massa mempelajari bagaimana media massa mengembangkan norma2 sosial dan menimbulkan perubahan sosial. Benarkah media massa dapat meningkatkan angka kejahatan maupun kekerasan yang ada dalam masyarakat? Atau sebaliknya, dapatkah media massa menghantarkan masyarakat dalam mencapai masyarakat yang sejahtera, adil dan makmur?
Fungsi
lain yang telah melekat pada lembaga komunikasi massa akibat perkembangan
teknologi dan budaya masyarakatnya, apabila dibandingkan pada fungsi yang
semula adalah:
1. Fungsi Bisnis
2. Fungsi Politis
3. Fungsi Sosial
4. Fungsi Organisator
5. Fungsi Ekonomis
Dalam suatu lembaga sosial selalu ada apa yang disebut dengan pengendalian sosial (social control). Hal ini berfungsi tidak hanya untuk mengamati tetapi juga mengendalikan agar warganya berperilaku sesuai dengan norma dan nilai yang berlaku (atas dasar kesepakatan sebelumnya).
Secara umum adanya pengendalian sosial dalam lembaga sosial berguna sebagai:
1. Fungsi Bisnis
2. Fungsi Politis
3. Fungsi Sosial
4. Fungsi Organisator
5. Fungsi Ekonomis
Dalam suatu lembaga sosial selalu ada apa yang disebut dengan pengendalian sosial (social control). Hal ini berfungsi tidak hanya untuk mengamati tetapi juga mengendalikan agar warganya berperilaku sesuai dengan norma dan nilai yang berlaku (atas dasar kesepakatan sebelumnya).
Secara umum adanya pengendalian sosial dalam lembaga sosial berguna sebagai:
1.
Mempertebal keyakinan terhadap norma-norma
Memberi penghargaan terhadap yang patuh
Mengembangkan rasa malu bagi pelanggara
Menimbulkan rasa takut
Menciptakan sistem hukum
Dalam kaitannya dengan media massa sebagai bentuk komunikasi massa, biasanya melalui pemberitaan atau bahkan iklan, pers mempunyai daya untuk melaksanakan pengendalian sosial seperti di atas.
Perwujudan kontrol sosial oleh pers dilakukan melalui tiga tindakan (yang biasanya dilakukan oleh pekerja pers), yaitu:
Pemilihan simbol (fungsi bahasa)
Pemilihan fakta yang disajikan (strategy framing)
Kesediaan memberikan tempat (agenda setting)
Memberi penghargaan terhadap yang patuh
Mengembangkan rasa malu bagi pelanggara
Menimbulkan rasa takut
Menciptakan sistem hukum
Dalam kaitannya dengan media massa sebagai bentuk komunikasi massa, biasanya melalui pemberitaan atau bahkan iklan, pers mempunyai daya untuk melaksanakan pengendalian sosial seperti di atas.
Perwujudan kontrol sosial oleh pers dilakukan melalui tiga tindakan (yang biasanya dilakukan oleh pekerja pers), yaitu:
Pemilihan simbol (fungsi bahasa)
Pemilihan fakta yang disajikan (strategy framing)
Kesediaan memberikan tempat (agenda setting)
REFERENSI (SUMBER)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar